pada sejak awal tahun 2020 tepatnya bulan maret, Indonesia dihebohkan kasus Pandemic Covid-19 dengan berbagai macam kebijakan dari pemerintah indonesia dalam merespon pandemic tersebut. salah satu kebijakannya adalah Social Distancing, Physical Distancing dan Lockdown. Hal ini banyak kerugian yang ditimbulkan dari pandemic ini sehingga berdampak besar pada perekonomian indonesia terutama sektor pariwisata dan transportasi konvensional pada angkot (Yamali & Putri, 2020). Sektor pariwisata maupun transportasi konvensional pada angkot terdampak Pandemic Covid-19, sehingga Tamasya Bus Kota (TBK) melakukan inisiatif dengan membantu menghidupkan kembali pariwisata lokal dengan menambahkan akses transportasi konvensional sebagai angkutan wisata. Tamasya Bus Kota (TBK) menyulap mobil angkutan kota dan pedesaan (Lin) menjadi angkutan wisata yang diberi nama Mobil Sultan City Tour Dan Wisata Religi (k-radiojember, 2021). Angkutan Wisata Jember (AWJ) merupakan gagasan dari Tamasya Bus Kota (TBK) Jember untuk melakukan salah satu pengembangan program. Program ini menghidupkan kembali moda transportasi konvensional Jember dengan tujuan wisata ke beberapa tempat UMKM dan desa wisata. Program Angkutan Wisata Jember (AWJ) diresmikan secara resmi oleh Bupati Jember sejak tanggal 15 September 2021 yang diharapkan mampu menggandeng dan membangkitkan kembali moda transportasi konvensional yang ada di Kabupaten Jember. Rute Angkutan Wisata Jember (AWJ) ke wisata tentu saja singgah pada beberapa UMKM, kebun dan desa wisata yang ada di Kabupaten Jember yang sudah termasuk pemandu (guide) dari supir angkot yang bekerjasama dengan pemandu lokal masing-masing desa lokasi tujuan wisata (Suma, dkk. 2021). Program Angkutan Wisata Jember (AWJ) secara garis besar dapat membantu mensinergikan dan mensejahterakan supir angkot konvensional, pelaku UMKM dan Desa Wisata. Namun, dalam pengembangannya program ini memiliki beberapa hambatan. Berdasarkan hasil observasi, beberapa hambatan Program Angkutan Wisata Jember (AWJ) ini diantaranya terdapat beberapa supir angkot yang berusia tua dan kurang paham akan smartphone. Kurang paham dengan smartphone sangat berpengaruh pada program ini, karena komunikasi antar supir dan admin AWJ berlangsung secara online menggunakan media via whatsapp. Jika salah satu diantara mereka tidak memiliki, maka proses komunikasi akan terhambat dan tidak efektif. Selain itu, Angkutan Wisata Jember (AWJ) ini masih menggunakan cara manual yaitu pelanggan harus menghubungi lewat whatsapp untuk melakukan pemesanan (Suma, dkk. 2021). Melihat kondisi tersebut, maka perlu memanfaatkan perkembangan teknologi saat ini dengan membuat sebuah sistem pemesanan dimana pelanggan dapat melakukan pemesanan secara online supaya tidak perlu menggunakan whatsapp dan juga dapat melihat serta mengetahui informasi tentang Angkutan Wisata Jember (AWJ) yang tersedia dan yang tidak tersedia atau sudah dipesan oleh orang lain. Maka dari itu dibuatlah sistem yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Pemesanan Angkutan Wisata Jember (AWJ) Berbasis Website”.